Jumat, 12 Juni 2020

ARTIKEL CERDAS HATI CERDAS OTAK

KURIKULUM 2013 MENUJU SISWA YANG CERDAS HATI DAN CERDAS OTAK
Oleh:
Ni Putu Damayanti S.Pd.  NIP. 198501

312010012021
Guru IPA SMP Negeri I Amlapura                     



ABSTRAK
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui :1) Pentingnya cerdas hati dan cerdas otak bagi peserta didik 2) Mengapa kurikulum 2013 dikatakan mampu untuk membentuk peserta didik yang cerdas hati dan cerdas otak. Kurikulum 2013 pada dasarnya bertujuan membentuk siswa yang memiliki kecerdasan hati dan kecerdasan otak,yang dirasa penting untuk menjawab permasalahan yang ada di dunia pendidikan dewasa ini. Cerdas hati terasah pada kurikulum 2013 pada KI 1 (sikap spiritual) dan KI 2 (Sikap Sosial), sedangkan cerdas otak terasah pada KI 3 (pengetahuan dan keterampilam) dan KI 4 (Cerdas dan kreatif)
Kata Kunci : cerdas hati, cerdas otak
I Pendahuluan
1.1 latar belakang
Pendidikan dan kurikulum di Indonesia disinyalir hanya lebih mementingkan pengetahuan kognitif saja sehingga para peserta didik menjadi siswa yang pintar namun sulit untuk mampu menemukan, bahkan memecahkan masalah sendiri. Terkadang para peserta didik juga kurang tanggap terhadap lingkungan sekitar, serta kurang toleran terhadap sesamanya, hal ini terlihat dari banyaknya masalah yang ada di sekolah yang disebabkan oleh sikap dan perilaku siswa . Seperti tawuran pelajar, narkotika, seks bebas, contek dan krepek dan lain sebagainya.
Dalam kurikulum 2013 melibatkan  tiga standar nasional pendidikan yaitu: Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, standar Proses, dan standar Penilaian. Ke empat standar ini memiliki hubungan yang sangat erat. Standar Kompetensi lulusan  harus sesuai dengan kebutuhan hidup masa depan;dimana para peserta didik mampu berdikari di masa akan datang, Standar Isi diurai atas kecukupan dan kesesuaian dengan kompetensi, Standar Proses dirancang berbasis kompetensi dengan pendekatan scientifics dan Standar penilaian Berbasis proses dan output  dengan teknik tes dan non tes (portofolio) selanjutnya hal tersebut dituangkan dalam kompetensi inti ( KI), yang tampak dalam setiap tingkatan pendidikan. Untuk dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran  secara efektif, yang mengarah pada pencapaian kompetensi inti, perlu ada pengembangan kompetensi dasar (KD). Kompetensi dasar perlu dikembangkan menjadi   indikator-indikator yang dijadikan tolok ukur keberhasilan pendidikan. Dengan demikian proses penilaian dikembangkan sesuai dengan indikator yang mengacu pada Komepetensi Dasar dan Kompetensi Inti. Kurikulum 2013 menyangkut 3 kompetensi yang harus dimiliki yaitu kompetensi Sikap, kompetensi Pengetahuan dan kompetensi Keterampilan yang sudah diatur dalam Kompetensi Inti.
Kurikulum 2013 pada dasarnya bertujuan membentuk siswa yang memiliki kecerdasan hati dan kecerdasan otak,yang dirasa penting untuk menjawab permasalahan yang telah dijabarkan diatas. Cerdas yang dimaksud dalam hal ini adalah kekuatan mental milik mereka sendiri dan milik orang lain, kata cerdas juga berarti cekatan atau bijaksana. Kecerdasan hati terasah pada Kompetensi Sikap yang mencakup Sikap Spiritual (KI.1) dan Sikap Sosial (KI. 2), sedangkan kecerdasan otak yang dimaksud terasah pada Kompetensi Pengetahuan (KI.3) untuk mencapai insan yang berilmu, serta pada kompetensi ketrampilan (KI.4) untuk mencapai insan yang cakap dan kreatif.
Dengan diberlakukannya kurikulum 2013 ini diharapkan mampu mengatasi permasalahan yang ada dunia pendidikan dewasa ini. Yaitu mengubah paradigma bahwa belajar adalah untuk mengasah otak saja namun terlebih daripada itu adalah menuju siswa yang cerdas hati serta cerdas otak.
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian tersebut maka dapat dibuat rumusan masalah : 1) Bagaimanakah pentingnya cerdas hati dan cerdas otak bagi peserta didik?. 2) Mengapa kurikulum 2013 dikatakan mampu untuk membentuk peserta didik yang cerdas hati dan cerdas otak?.
II Pembahasan
2.1 Pentingnya Cerdas Hati dan Cerdas Otak
Kecerdasan dalam arti umum adalah suatu kemampuan umum yang membedakan kualitas orang yang satu dengan orang yang lain. Kecerdasan dapat dikategorikan menjadi dua yaitu cerdas hati dan cerdas otak. Kecerdasan hati lebih dikenal dengan nama kecerdasan emosi dan spiritual, hal ini merupakan kemampuan untuk menggunakan emosi secara efektif dalam mengelola diri sendiri dan mempengaruhi hubungan dengan orang lain secara positif serta kemampuan menyesuaikan aturan yang kaku dibarengi dengan pemahaman dan cinta serta kemampuan setara untuk melihat kapan cinta dan pemahaman sampai pada batasannya, juga memungkinkan peserta didik bergulat dengan ihwal baik dan jahat, membayangkan yang belum terjadi serta mengangkat peserta didik dari kerendahan. 
Cerdas Hati sangat penting dimiliki oleh peserta didik karena dengan memiliki kecerdasan hati maka peserta didik akan mampu melakukan hal-hal berikut, yaitu: a. Self awareness merupakan kemampuan peserta didik untuk mengetahui perasaan dalam dirinya dan efeknya serta menggunakannya untuk membuat keputusan bagi diri sendiri, memiliki tolak ukur yang realistis. b. Self management merupakan kemampuan peserta didik menangani emosinya sendiri, mengekspresikan serta mengendalikan emosi, memiliki kepekaan terhadap kata hati. c. Motivasi adalah kemampuan menggunakan hasrat untuk setiap saat membangkitkan semangat dan tenaga peserta didik untuk mencapai keadaan yang lebih baik serta mampu mengambil inisiatif dan bertindak secara efektif, mampu bertahan menghadapi kegagalan dan frustasi. d. Empati (social awareness) merupakan kemampuan merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, mampu memahami perspektif orang lain, dan menimbulkan hubungan saling percaya serta mampu menyelaraskan diri dengan berbagai tipe individu. e. Relationship management merupakan kemampuan menangani emosi dengan baik ketika berhubungan dengan orang lain, menciptakan serta mempertahankan hubungan dengan orang lain, mampu memimpin, bermusyawarah, menyelesaikan perselisihan dan bekerja sama dalam tim. Selain itu cerdas hati juga dapat memfasilitasi dialog antara pikiran dan emosi, antara jiwa dan tubuh serta dapat juga membantu peserta didik untuk dapat melakukan transedensi diri. Cerdas Otak lazim disebut dengan inteligensi. Itelegensi adalah kemampuan kognitif  yang dimiliki organisme untuk menyesuaikan diri secara efektif pada lingkungan yang kompleks dan selalu berubah serta dipengaruhi oleh faktor genetik (Galton, dalam Joseph, 1978. Ada tiga indikator kecerdasan intelektual yang  menyangkut tiga domain kognitif. Ketigahal  tersebut adalah : a. Kemampuan figur yaitu merupakan pemahaman dan nalar dibidang bentuk. b. Kemampuan verbal yaitu merupakan pemahaman dan nalar dibidang bahasa. c. Pemahaman dan nalar dibidang numerik atau yang berkaitan dengan angka biasa disebut dengan kemampuan numerik (Wiramiharja 2003). Cerdas otak tentu saja memiliki peran yang sangat penting dalam diri peserta didik yaitu meningkatkan prestasi peserta didik serta meningkatkan pemahamannya terhadap materi pembelajaran. Peserta didik yang memiliki kecerdasan otak akan lebih mudah menyerap ilmu yang diberikan sehingga kemampuannya dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan pekerjaannya di masa yang akan datang akan lebih baik
2.2 Kurikulum 2013 untuk Membentuk Cerdas Hati dan Cerdas Otak
Pengembangan di dalam kurikulum 2013 melibatkan  tiga standar nasional pendidikan yaitu: Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, standar Proses, dan standar Penilaian. Ke empat standar ini memiliki hubungan yang sangat erat. Standar Kompetensi lulusan  harus sesuai dengan kebutuhan hidup masa depan;dimana para peserta didik mampu berdikari di masa akan datang, Standar Isi diurai atas kecukupan dan kesesuaian dengan kompetensi, Standar Proses dirancang berbasis kompetensi dengan pendekatan scientifics dan Standar penilaian Berbasis proses dan output, selanjutnya hal tersebut dituangkan dalam kompetensi inti ( KI), yang tampak dalam setiap tingkatan pendidikan. Untuk dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran  secara efektif, yang mengarah pada pencapaian kompetensi inti, ada pengembangan kompetensi dasar (KD). Komptensi dasar perlu dikembangkan menjadi   indikator-indikator yang dijadikan tolok ukur keberhasilan pendidikan. Dengan demikian proses penilaian dikembangkan sesuai dengan indikator yang mengacu pada Komepetensi Dasar dan Kompetensi Inti. Di dalam kurikulum 2013 terdapat 3 kompetensi yang harus dimiliki yaitu kompetensi Sikap, kompetensi Pengetahuan dan kompetensi Ketrampilan yang sudah diatur dalam Kompetensi Inti. Kompetensi Sikap mencakup Sikap Spiritual (KI.1) dan Sikap Sosial (KI. 2), kedua kompetensi inti ini bertujuan untuk membentuk peserta didik yang cerdas hati. Dalam sikap spiritual guru akan mengobservasi siswanya untuk takwa dan percaya terhadap Tuhan yang maka Kuasa, dengan menyelipkan beberapa pengajaran dan penjabaran dalam proses pembelajaran. Sedangkan pada sikap sosial akan ditekankan rasa jujur, tanggung jawab, disiplin, gotong-royong, toleransi, percaya diri dan santun yang mana selain guru mengobservasi peserta didiknya, kegiatan observasi ini juga dilakukan oleh teman sekelasnya juga terdapat penilaian terhadap diri sendiri
Kompetensi Pengetahuan (KI.3) dan Kompetensi keterampilan (KI.4) bertujuan membentuk peserta didik yang cerdas otak yaitu untuk mencapai insan yang berilmu sehingga tercapai  insan yang cakap dan kreatif. Pada nantinya pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki siswa tersebut akan dapat membantunya untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi di masa depan terutama didalam dunia kerja dan usaha.
Dari penjabaran diatas tersirat bahwa kurikulum 2013 pada hakikinya bertujuan untuk membentuk peserta didik yang memiliki kecerdasan yaitu cerdas hati dan cerdas otak, sehingga diharapkan peserta didik tidak hanya memiliki kemampuan kognitif dan keterampilan yang mumpuni tapi lebih dari itu mereka akan memiliki sikap spiritual yang kuat, toleran terhadap sesama atau peka terhadap lingkungan sekitar, mampu mengelola emosi dengan baik dan benar, jujur dalam bersikap serta mampu memimpin dan bekerja sama dalam tim atau kelompok. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kurikulum 2013 tersebut adalah menuju peserta didik atau input kurikulum yang memiliki kecerdasan hati dan kecerdasan otak.
III Simpulan
3.1 Cerdas hati dan cerdas otak penting dimiliki oleh peserta didik agar mereka mampu menghadapi permasalahan hidupnya di masa depan tidak hanya pengetahuan dan keterampilan saja melainkan juga sikap spiritua dan sosial sehingga tercipta keharmonisan hidup
3.2 Kurikulum 2013 mampu menjadikan siswa cerdas hati dan cerdas otak karena sudah termaktub di dalam Kompetensi intinya yaitu cerdas hati terasah di dalam KI 1 dan KI 2 sedangkan cerdas otak ada pada KI 3 dan KI 4.
Daftar Pustaka
Gardner, Howard. 2003. Multiple Intelligences. Kecerdasan Majemuk Teori Dalam Praktek. Jakarta : Interaksara
Hernawan, Asep herry. 2006. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta :Universitas Terbuka 2006.
Joseph, G. 1978. Interpreting Psychological Test Data. Vol.1, New York VNR
Koesoema A, Doni. 2007.  Pendidikan Karakter Menuju , Strategi mendidik anak di  zaman Global. Jakarta : PT Grasindo.
Prayitno. 2007.  Profesionalitas Tenaga Pendidik. UNP Padang.
Sanjaya,Wina. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Suryabrata, Sumadi. 1998. Pembimbing Ke Psikodiagnostik II. Yogyakarta : Rake Sarasin
Wiamiharja, Sutardjo. A 2003. Keeratan Hubungan Antara Kecerdasan, Kemauan dan Prestasi Kerja. Jurnal Psikologi. Vol.11, No1, Maret 2003

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MEMBANGUN JIWA DAN RAGA SISWA MELALUI SEKAR GANA ( Inovasi Implementasi Kurikulum Merdeka di SMP Negeri 1 Amlapura)

                             MEMBANGUN JIWA DAN RAGA SISWA MELALUI SEKAR GANA  ( Inovasi Implementasi Kurikulum Merdeka di SMP Negeri 1 Amla...