Haiiiiii....Rekan Belajar Berbudaya...( Belajar Bersama Bu Damayanti).... yang Berbahagia. Kali ini saya akan berbagi Tugas Eksplorasi Konsep dalam Modul 3.1 yaitu
Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran
Semoga bermanfaat salam bahagia dan tetap semangat.
Ni Putu Damayanti S.Pd
CGP
Kabupaten Karangasem
Provinsi Bali
KASUS
DIJAUHI TEMAN
DI TIM MANAJEMEN SEKOLAH
Di
Sekolah Kami akan diadakan upacara piodalan di Padmasana Terkait dengan kegiatan itu maka kami membentuk panitia kegiatan.
Dalam kegiatan itu kebetulan saya ditunjuk menjadi ketua seksi
upakara. Sesuai Tupoksi Ketua Sie Upakara, adalah
mempersiapkan sarana
upakara berupa alat upakara lengkap. Terkait
itu diperlukan
tender pengadaan alat upakara, maka kami
merencanakan
rapat
tender. Ketika rapat
tender hadir teman-teman guru dan
rekan pegawai. Setelah
selesai saya memaparkan alat
upakara secara detail, saya persilakan rekan-rekan guru
dan pegawai mengajukan penawaran. Pengecekanpun
dilakukan, penawaran yag ada sangat beragam dari 18
juta sampai 30
juta. Setelah diadakan diskusi dengan bendahara dan dengan rekan-rekan Tim Manajemen Sekolah, beberapa teman di Tim Menganjurkan saya untuk
memilih penawaran yang 30 juta dengan
pertimbangan akan mendapat fee dari penender
. Namun disisi lain para guru
sudah menghimbau agar menerima penawaran dengan nominal paling kecil. Pada
rapat berikutnya saya terang-terangan menyampaikan proses rapat sebelumnya. Dan
saya justru tetap memutuskan bahwa tender banten itu adalah untuk mencari penawar
terendah. Maka saya terbuka menyampaikan bahwa yang memenangkan tender adalah Penawaran
terendah yaitu 18 juta. Secara otomatis saya telah menghianati anjuran Tim Manajemen
Sekolah. Dan mulai saat itu saya dijauhi oleh Tim Manajemen sekolah, dan ada yang
menyarankan agar teman- teman menjauhi saya. Mereka akan kembali menerima pertemanan
jika saya tidak lagi terlalu jujur dalam
bertindak sebagai ketua sie upakara.
Studi Kasus:
1. Keputusan
yang saya ambil
saya akan tetap mempertahankan kejujuran mengutamakan
suara
mayoritas
diatas kepentingan pribadi dan golongan
2. Prinsip
yang
saya gunakan, dan
mengapa
Prinsip yang saya
gunakan adalah prinsip 1) Berpikir
Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking) dimana dengan mempertahankan
keputusan tetap melakukan hal yang jujur maka akan dapat menjauhkan saya pada hal
hal buruk. Dan tetap menjaga nama baik saya, baik sebagai guru atau ketua sie
upakara 2). Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking) sesuai
dengan kesepakatan para guru dan hal yang lumrah dilaukan bahwa dalam setiap
tender maka penawaran yang terendahlah yang mestinya mendapatkan proyek
tersebut bukan malah sebaliknya. 3). Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based
Thinking) saya
merasa peduli dengan dana yang digelontorkan pihak sekolah jika seandainya mengambil
keputusan yang salah, maka pemanfaatan dana tidak akan tepat guna.
3. Penerapan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan pada
studi kasus.
1) Nilai-nilai yang
saling bertentangan dalam studi kasus
ini Menurut saya nilai-nilai yang bertentangan
disana adalah antara Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty) kebenaran bahwa saya harus berlaku
jujur dan kesetiaan bahwa saya dijauhi
karenatidak setia pada teman teman di Tim Manajemen
2) Yang terlibat dalam
situasi tersebut diantaranya
Yang terlibat dalam situasi
tersebut adalah Saya
dan teman teman di tim manajemen.
3). Fakta-fakta
yang relevan dengan situasi
tersebut.
Faktanya
· saya dikucilkan karena tidak menyetujui usul/himbauan teman di tim manajemen
· saya berlaku jujur bahwa pemenag tender adalah dia yang memberi penawaran
paling rendah
4). Pengujuam Benar
Salah
a.
Dalam Situasi ini tidak ada aspek
pelanggaran hukum (Uji legal) pelanggaran
hukum jelas
tidak ada karena keputusan yang diambil
tidak
melanggar hukum apapun
b.
Dalam situasi ini tidak ada pelanggaran peraturan/kode etik profesi (Uji regulasi)
Terkait profesinya tidak ada
pelanggaran kode etik
c.
Berdasarkan perasaan
dan intuisi saya, tidak ada yang salah
dalam situasi ini. (Uji intuisi) Keputusan untuk berlaku jujur
saya pilih walaupun harus menghianati kesetiaan pada teman dalam satu Tim. Dan
saya merasa baik baik saja dan tidak erasa dicurigai sedikitpun.
d.
Yang saya rasakan bila keputusan saya
dipublikasikan di halaman
depan koran
adalah saya merasa nyaman, bahwa
keputusan yang sayqa ambil bahkan bisa membuat lubuk hati saya tersenyum bangga
e.
Kemungkinan keputusan yang akan diambil
oleh panutan/idola saya mungkin sama keputusannya dengan
apa yang saya ambil, yaitu tetap
berlaku jujur walaupun dengan konsekuensi dijauhi teman dalam satu tim
5) Pengujian Paradigma
Benar lawan Benar
Situasinya adalah situasi dilema etika, paradigma
yang terjadi pada situasi tersebut adalah Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty) yaitu sikap saya yang
jujur melawan kesetiaan saya pada pada teman di tim manajemen. Individu
lawan masyarakat (individual vs community) yaitu pendapat saya dengan kehidupan
sosial saya dengan masyarakat yaitu teman teman di tim manajemen/ masyarakat
sekolah. Dan juga Jangka pendek lawan
jangka panjang (short term vs long term) yaitu jika saya mengikuti
keputusan saya akan berdampak panjang dikehidupan saya jika memilih setia agar
diterima kembali oleh teman teman dalam satu tim adalah jangka pendek yang
buahnya akan manis sesaat.
6) Melakukan Prinsip
Resolusi
Dari 3 prinsip penyelesaian dilema, prinsip yang
akan dipakai adalah ketigaprinsip yag ada :
Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based
Thinking)
Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)
Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based
Thinking)
7)
Investigasi Opsi Trilema
Penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir sebelumnya yang bisa saja
muncul di tengah-tengah kebingungan menyelesaikan masalah pada kasus ini yaitu:
Tidak jadi melkasanakan sistem tender untuk pengadaan alat upakara
namun memberdayakan seluruh warga sekolah untuk “Ngayah” (
bekerja bersama sama untuk menyelesaikan upakara) sehingga semua warga sekolah
memahami bahwa kegiatan ini adalah milik bersama dana yag digunakan juga milik
bersama sehingga hak dan kewajiban kita sama, tidak ada yag diuntungkan juga
tidak ada yang akan dirugikan.
8) Buat Keputusan
Untuk membuat
suatu keputusan membutuhkan keberanian secara moral untuk melakukannya.Maka
saya akan tetap untuk memutuskan berperilaku jujur untuk tetap memberikan
tender alat upakara pada pemberi penawaran terendah. Baik saat ini ataupun di
kemudian hari.
9) Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan
Saya akan melihat kembali proses pengambilan
keputusan dan mengambil pelajarannya untuk dijadikan acuan bagi kasus-kasus
selanjutnya. Dalam hal ini situasi
yang dihadapi adalah
pengambilan keputusan untuk tetap
berperilaku jujur walaupun harus dijauhi atau dikucilkan oleh teman teman dalam
tim manajemen sekolah.
Lesson