Selasa, 16 Maret 2021

PRAKTIK COACHING DALAM PENDIDIKAN GURU PENGGERAK

 

Ni Putu Damayanti,S.Pd

CGP Kabupaten Karangasem :Provinsi Bali





Haiii.....Rekan Belajar Berbudaya (Belajar Bersama Bu Damayanti)....masih tetap semangat dalam Belajar di Modul 2.3 Coaching. ...?....semangatnya tetep di genjot ya biar tetep membara.....😄😄😄

Kali ini saya akan mengulas 1 kasus pada modul Coaching. dan praktiknya...dikepoin terus ya Blog Belajar Berbudayanya....terimakasih.

 Kasus 1

Coach: guru, coachee: murid, 1 pengamat

Anda memperhatikan seorang murid yang tidak mau bekerja sama dengan

teman-temannya. Dia selalu memiliki alasan, seperti tidak cocok dengan

teman-temannya atau dengan alasan lain. Dia memilih bekerja sendiri dan

mengumpulkan tugasnya sendiri. Hasil yang dikumpulkan secara mandiri itu

selalu bagus. Bagaimana Anda menyikapi hal ini? 




COACHING MODEL TIRTA

COACH DAMAYANTI

KASUS 1

COACH          : Om Swastyastu Selamat Sore Nak.

COACHEE     : Om Swastyastu Selamat Sore Buk.

COACH         : Apa kabarnya kamu hari ini?.

COACHEE     : Baik Bu.

COACH          : Ibu memanggilmu kemari karena ada sesuatu yang ingin Ibu bicarakan dengan

   kamu, kamu tidak sedang memiliki kepentingan lain kan nak?

COACHEE     : Oh tidak ada Bu.

COACH          : Kalau begitu, mari duduk disini dekat Ibu.

COACHEE     : Baik Ibu, terimakasih.

COACH          : Oh ya kali ini kita akan ngobrol, mungkin sedikit agak lama, kamu ga papa?

COACHEE     : Iya Bu, saya ga papa.

COACH          : Ibu perhatikan dikelas setiap kamu mengerjakan tugas kelompok kamu selalu

mengerjakan tugas sendiri kamu  tidak bekerja sama dengan kelompokmu.   

Kenapa Nak?

COACHEE     : Iya Bu saya memang ingin sekali membicarakan masalah saya ini Bu,  saya

  perlu seseorang untuk membicarakan masalah saya ini Bu terimakasih Ibu sudah

  perhatian dengan saya.

COACH          : Iya Nak, jadi, apa nih yang bisa Ibu bantu Nak? Dan apa yang ingin kamu capai  

  dari diskusi kita kali ini?.(Tujuan)

COACHEE     : Saya ingin dapat solusi dari masalah saya Bu.

COACH          :  Iya trus ada lagi?

COACHEE     : Saya itu masih bingung kenapa sih saya begini. Saya ingin tahu apa

  penyebabnya Bu

COACH          : Coba kamu ceritakan  ke Ibu apa yang kamu rasakan saat ini?.

COACHEE     : saya merasa, tidak nyaman di kelas ketika ada tugas kelompok

COACH          : Tugas apa, dan apa yang membuat kamu merasa tidak nyaman di kelas kalau ada

  tugas kelompok?

COACHEE     : saya susah kalau harus  bersama teman teman dalam mengerjakan tugas   

 kelompok Bu

COACH          : Oh maksud kamu, kamu tidak bisa bekerjasama dengan teman teman dalam

  mengerjakan tugas kelompok. begitu ya?

COACHEE     : Iya Bu saya sendiri sudah berusaha keras agar dapat bergabung dengan teman

 untuk dapat mengerjakan tigas kelompok , tapi temen temen tidak bisa menerima

 saya dalam mengerjakan tugas kelompok

COACH          : Oke , sekarang jelaskan ke Ibu kenapa teman temanmu tidak bisa menerima

  kamu dalam tugas kelompok?( Identifikasi)

COACHEE     : Emmhh..Saya orangnya agak tertutup tidak bisa bergaul dengan teman, jadi

  kalau saya bekerjasama dengan teman agak susah Bu…saya tidak bisa

COACH          : Oke, Ibu mau tahu apa yang sudah kamu lakukan agar kau bisa diterima dan bisa

  bergabung dengan temanmu mengerjakan tugas kelompok?

COACHEE     : Saya sudah berusaha untuk bergabung dengan teman sewaktu istirahat dan

  ketika bermain Bu.

COACH          : Lalu bagaiamana dengan teman temanmu ketika kamu bergabung dengan   

  mereka, apa mereka juga tidak bisa meneriama kamu?

COACHEE     :Ya, teman teman tidak bisa menerima saya untuk bergabung bermain Bu.

COACH          : Bagaimana dengan temanmu yang lain apa mereka juga tidak bisa menerima  

                          kamu?

COACHEE     : Temen yang lain juga tidak bisa meneriima saya Bu

COACH          : Kalau boleh Ibu coba simpulkan kamu kurang nyaman dalam mengerjakan tugas

  kelompok dengan teman sekelas karena temanmu tidak bisa menerim kamu

  karena kamu orangnya tertutup dan juga tidak bisa bergaul , betul begitu?

COACHEE     : Iya Bu.

COACH          : Kalau boleh Ibu tahu, di kelas,  kamu punya teman akrab atau teman dekat gitu

  semacam soulmate yang bisa kamu ajak berteman atau ngobrol?

COACHEE     : Iya Bu saya punya temen dikelas yang lumayan agak dekat sengan saya, dia

  yang sering mengajak saya ngobrol ketika jam istirahat ataupun bareng

  ketika pulang sekolah.

COACH          : Coba kamu ingat lagi, adakah teman lainnya yang mau mengajakmu mengobrol   

  ketika jam istirahat ?

COACHEE     : Hmmhh ada lagi Bu teman lain yang kadang mau ngobrol dengan saya.

COACH          : Nah, dari yang kamu sampaikan tidak semua temanmu tidak bisa menerima

  kamu, masih ada teman yang bisa kamu ajak bermain dan mengobrol

COACHEE     : Iya Bu benar sekali ternyata masih ada teman yang mau mengajak saya bermain

  dan mengobrol. Saya nya aja yang kurang bisa bergaul dan terlalu tertutup,

  sehingga teman teman enggan bermain dengan saya.

COACH          : Nah kira kira untuk kedepannya, apa sih yang akan kamu lakukan?

COACHEE     : Waduhhh…gini Bu, sebenarnya banyak yang ada di kepala saya, tapi saya malah

  bingung Bu mau ngapain dulu.

COACH          : Hmmhhh…coba deh kamu pikirkan lagi yang mana dalam benak kamu yang

                          akan menjadi prioritas utama? (Rencana Aksi)

COACHEE     : Pertama saya akan mengubah pemikiran saya bahwa tidak semua teman tidak

  dapat menerima saya kedua saya akan mencoba mengubah perilaku saya untuk

  dapat lebih terbuka lagi.

COACH          : Itu langkah langkah yang baik untuk kamu.Kira-kira ada hal lain tidak yang akan 

                          kamu lakukan dirumah selain mengubah Mindset kamu dan mengubah perilaku

  tertutupmu?

COACHEE     : Saya sih maunya akan belajar cara bergaul Bu.

COACH          : Nah…ini, Ibu sangat tertarik ketika kamu mengatakan akan belajar cara

                          bergaul. Coba, bisa jelaskan ke Ibu lebih jauh lagi?

COACHEE     : Begini Bu saya akan belajar cara bergaul lewat buku yang akan saya beli di toko

  sebelah Sekolah kita ini dan mencari referensi di Internet Bu.

COACH          : Baiklah dari diskusi kita kali ini, apakah kamu bisa menceritakan kembali apa

 yang akan kamu lakukan berikutnya?

COACHEE     : Iya Bu, saya akan mengubah Mindset saya dan mengubah perilaku  tertutup

  saya, selanjutnya saya akan belajar cara bergaul lewat Buku atau Internet Bu.

COACH          : Bagus….Ibu suka dengan apa yang kamu capai pada diskusi kita kali ini. Lalu

  komitmen apa yang akan kamu lakukan untuk menjalankan rencana kamu ini?

  (Tanggung Jawab)

COACHEE     : Hari ini saya akan selalu berpikir bahwa teman saya menerima saya, dan saya

  akan lebih terbuka dalam bergaul dengan siapa saja.

COACH          : Kira kira nih apa dan siapa yang dapat membantu kamu untuk menjalankan

              komitmen kamu?

COACHEE     : Saya akan menuliskan komitmen saya pada dinding kamar saya untuk

  mengingatkan saya akan komitmen saya dan saya akan meminta bantuan Kakak

  saya Bu dalam belajar bergaul, kakak saya  orangnya ramah dan memiliki

  banyak sekali teman.

COACH          : Nah….ini ide yang baik sekali, kamu pasti bisa.

COAHEE       : Terimakasih Bu

 

 

 


2 komentar:

MEMBANGUN JIWA DAN RAGA SISWA MELALUI SEKAR GANA ( Inovasi Implementasi Kurikulum Merdeka di SMP Negeri 1 Amlapura)

                             MEMBANGUN JIWA DAN RAGA SISWA MELALUI SEKAR GANA  ( Inovasi Implementasi Kurikulum Merdeka di SMP Negeri 1 Amla...